Jemaat Islam Nusantara
  • Home
  • About
Home » Islam Nusantara » Pemurtadan » Penyesatan » Kesesatan Konsep Islam Nusantara Bagian Kedua

Sabtu, 06 Juni 2015

Kesesatan Konsep Islam Nusantara Bagian Kedua

Bagian Kedua Dari 2 Tulisan
Akibat gagal memahami Islam secara kaaffah, akhirnya kedua kelompok tersebut mempertentangkan antara Islam esoteris (Islam hakikat) dengan Islam eksoteris (Islam syariat), serta antara Islam lemah lembut dengan Islam keras. Kedua kelompok tersebut dianggap sbg ciri khas Islam Nusantara, sedangkan kebalikan dari keduanya adalah milik Islam Arab.

Konsep Islam Nusantara atau Islam Indonesia seringkali dibenturkan dengan konsep Islam Arab. Bahkan yang lebih RANCU (rada sarap dan lucu) lagi adalah istilah Islam Arab distigmatisasi sebagai ancaman bagi Islam Indonesia.

Kalau jeli diperhatikan sebenarnya apa yang secara klise seringkali dianggap sbg karakteristik Islam Indonesia di atas, ternyata lebih banyak diwarnai asumsi dan idealisasi daripada kenyataan sesungguhnya.

Sejatinya klaim bahwa Islam Nusantara adalah Islam esoteris dan Islam yang lemah lembut semata-mata merupakan generalisasi dan simplifikasi yg mempunyai kecenderungan a-historis dan menolak realitas keber-islam-an bangsa Indonesia yg tidak se-sederhana seperti apa yang mereka bayangkan.

Sejak awal masuk dan berkembangnya Al-Islam di Nusantara ini, Islam sudah dipahami dan dilaksanakan baik dalam aspek esoteris maupun eksoteris. Contohnya, naskah Islam tertua di  Jawa seperti Pituture Seh Bari atau Kropak Ferrara, selain bicara tentang tasawuf juga membicarakan aqidah dan fikih. Jadi bukan cuma membahas aspek esoteris ajaran Islam tapi juga aspek eksoteris-nya.

Begitu pula kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, walaupun dalam membangun wibawa kekuasaannya banyak menggunakan konsep-konsep tasawuf tetapi tetap tak meninggalkan penegakan syariat. Mengenai penerapan syariat yang masih harus menenggang keberadaan hukum adat yang eksis sebelum Islam datang, tentu saja itu adalah bagian dari proses Islamisasi yang panjang, tetapi yang jelas, tetap ada usaha dari para penguasa Muslim di Nusantara untuk menerapkan syariat tanpa sama sekali mempertentangkannya dengan hakikat.

Begitu juga kalau melihat sejarah, semua orang bisa menyaksikan bahwa Muslimin di Nusantara tidak mempraktikkan Islam hanya sebagai agama lemah lembut semata. Ada saat-saat-nya Muslimin di Nusantara bersikap tegas dan keras ketika mereka ditindas oleh orang-orang kafir dan atau kehormatan agama mereka dihinakan. Jihad Fie Sabilillah terhadap pemerintah kafir penjajah (Belanda) sepanjang abad 19 yang dikomandoi oleh para ulama, kiai, haji, dan santri bisa dijadikan bukti bahwa kaum Muslimin di Nusantara pun bisa bersikap tegas dan bertindak keras.

Satu hal yang perlu dicatat, perlawanan-perlawanan tersebut seringkali diarahkan bukan hanya terhadap kafir-kafir penjajah (Belanda) tetapi juga kepada pribumi Muslim yang besekongkol dengan penjajah yang kemudian oleh gerakan-gerakan perlawanan itu - yang banyak di antaranya merupakan praktisi tarekat – mereka sering divonis kafir karena bersekutu dengan Belanda.

Diluar dari vonis kafir yang dilakukan secara serampangan tidak dibenarkan dalam syariat, tetapi fakta sejarah ini telah membuktikan bahwa takfir tidak hanya dilakukan oleh mereka yang saat ini distigma-negatif dengan ‘wahabi’ tetapi juga oleh kaum tarekat (sufi) yang sering dikonstruksikan sebagai kelompok Islam yang toleran, moderat, cinta damai, dan humanis. Hal ini sekaligus menunjukkan dan membuktikan bahwa pemahaman Islam yang mengedepankan aspek esoteris tidaklah senantiasa berbanding lurus dg sikap moderat dan sikap toleran.

Siapapun pun bisa dan boleh bertanya lebih jauh lagi, apakah proses yang kerap disebut pribumisasi Islam ini akan melahirkan ekspresi keberagamaan yang kental dengan nuansa esoteris dan atau kelemah-lembutan dalam beragama? Maka apabila menengok kepada sejarah, setiap orang akan menemukan jawaban : TIDAK sama sekali. Ternyata Pribumisasi Islam bisa saja menghasilkan ekspresi keber-islam-an yg mengedepankan aspek eksoteris - tanpa harus berarti menolak aspek esoteris - dan juga galak alih-alih lemah lembut.

Hal tersebut bisa disaksikan dalam harokah jihad DI/TII di pulau jawa bagian Barat yang dipimpin oleh Assyahid, Insya-Allah, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

Sejumlah catatan sejarah terkait DI/TII di Jawa Barat memperlihatkan bahwa harokah ini menggunakan konsep-konsep budaya lokal (Jawa dan Sunda) dalam upaya mengartikulasikan ideologinya. Keberhasilan DI/TII merekrut pengikut di daerah pedesaan Priangan juga tidak lepas dari usaha menampilkan DI/TII sebagai media perjuangan masyarakat Sunda dari penjajahan dan ketertindasan dengan cara menampilkan adat dan keyakinan masyarakat sunda.

Jelas sekali ini merupakan sebuah bentuk pribumisasi Islam namun pribumisasi itu justru dilakukan dalam koridor jihad menegakkan aspek eksoteris Islam yaitu syariat Islam. Pribumisasi itu juga tidak berbanding lurus dengan sikap lemah lembut. Malah sebaliknya DI/TII dikenal sebagai gerakan yang tegas dan keras terhadap musuh-musuhnya.
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Admin 001
07.24

Artikel Menarik Lainnya:

Proklamator Islam Nusantara
Proklamator Islam Nusantara
Boleh Menjadi Atheis
Boleh Menjadi Atheis
Propaganda Zionis dan Hakikat JIN
Propaganda Zionis dan Hakikat JIN
Islam Nusantara : Neo Liberalisasi ...
Islam Nusantara : Neo Liberalisasi ...
Kesesatan Konsep Islam Nusantara
Kesesatan Konsep Islam Nusantara
Jemaat Islam Nusantara
Jemaat Islam Nusantara

2 komentar untuk "Kesesatan Konsep Islam Nusantara Bagian Kedua"

  1. Unknown3 Oktober 2015 pukul 11.50

    Sareat tarekat hakekat marifat.. Islam nusantara bolehlah sbagai hasil kekayaan para intelektual dalam hal olah pikir atw gotak gatik ra gatuk mtrnwn

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. hamba allah12 Desember 2015 pukul 05.40

    Islam itu sesuai perintah allah dan rasulnya

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tukeran LINK

DPC FPI Jagakarsa | Munarman Doak | Furniture Kantor Bekas | Silat Bayangan | KOSONG | KOSONG |

Mau Pasang Backlink Gratis Di Sini ? Kirim saja Url Blog / Situs kamu ke email : setarainstitute001@gmail.com


Catatan :
Siapapun boleh Tukeran Link di sini Tetapi Admin Tidak Bertanggung Jawab dg Isi dari backlink di atas !

Postingan Populer

  • Pengertian Islam Nusantara
    Pemikiran Islam Nusantara ini memang sengaja disosialisasikan dalam upaya meningkatkan kesesatan kaum muslimin di Nusantara. Tetapi ir...
  • Jamaah Islam Nusantara
    Ada yang bertanya sama admin, "Min, koq namanya pake JEMAAT sich ? Seperti Kristen gitu min ..  Kenapa gak gunakan JAMAAH ? a...
  • Kesesatan Konsep Islam Nusantara
    Bagian Pertama dari 2 Tulisan Dewasa ini muncul (atau sengaja dimunculkan?) wacana Islam Indonesia atau Islam Nusantara . Ga tau gimana...
  • Islam Nusantara : Neo Liberalisasi Agama
    Liberalisasi Agama secara ringkas dapat dikatakan sebagai upaya-upaya menundukkan ajaran Islam dengan akal. Sambil nyontek metodologi pa...
  • Proklamator Islam Nusantara
    Dikalangan Orang Bingung di Indonesia, Islam banyak macamnya. yang paling terkenal ada 2 yaitu Islam Muhmmadiyah dan Islam NU. Dan pada...
  • Propaganda Zionis dan Hakikat JIN
    Bismillaah wal Hamdulillaah … Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah … NOS  - Novus Ordo Seclorum - atau NOA  - New Order of The A...
  • Boleh Menjadi Atheis
    Berikut ini tulisan dari Ustadz Dr. Hamid Fahmy Zarkasy. Judulnya Allah Bolehkan Atheis ? Ustadz Hamid Fahmy Zarkasy menjelaskan kesala...
  • Racun Nasionalisme
    Iblis dan pasukannya (yaitu, para setan dari golongan jin dan manusia) menyuntikkan Racun Nasionalisme ke otak manusia. Yaitu, sebuah ...
  • Sherina Munaf : Ababil Korban SEPILIS
    Sherina Munaf , Satu lagi ABABIL - ABG Labil - Korban Cuci Otak kaum penderita sepilis.  Kasihan sekali ... Menjadi korban Ghoz...
  • Kesesatan Konsep Islam Nusantara Bagian Kedua
    Bagian Kedua Dari 2 Tulisan Akibat gagal memahami Islam secara kaaffah, akhirnya kedua kelompok tersebut mempertentangkan antara Islam ...

  • Tidak Boleh Ganteng Di Saudi Arabia
  • Bulan Puasa Siswa Non Muslim Makan Di Toilet
  • Kebohongan Jihad Seks
  • Toko Seks Halal Di Mekkah
  • Fatwa Gokil Suami Boleh Memakan Istrinya Sendiri

Labels

  • Islam Nusantara
  • Korban Sepilis
  • Nasionalisme
  • Neo Liberalisasi
  • Pemurtadan
  • Penyesatan
  • Tersesat
Copyright 2013 Jemaat Islam Nusantara - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates