Jemaat Islam Nusantara
  • Home
  • About
Home » Nasionalisme » Racun Nasionalisme

Minggu, 05 Juli 2015

Racun Nasionalisme


Iblis dan pasukannya (yaitu, para setan dari golongan jin dan manusia) menyuntikkan Racun Nasionalisme ke otak manusia. Yaitu, sebuah faham yang mengajarkan manusia untuk Fanatik kepada suku, bangsa dan negaranya. Tujuannya supaya setiap orang lebih mencintai suku, bangsa dan negaranya masing-masing daripada yg lain.

Apabila seseorang sudah terinfeksi racun nasionalisme, maka mudah bagi Iblis untuk memecah belah dan menghancurkan manusia. Ibarat api dalam sekam, dikipasin sedikit aja akan membesar. Komporin sedikit aja, maka akan Terbakar! Manusia akan rela membela bangsa dan negaranya tanpa berfikir panjang. Right or wrong is my country (mau bener atau salah, pokoknya gue belain suku, bangsa dan negara gue). Akhirnya Yang ada hanyalah Cinta dan Benci karena 'suku, bangsa dan negaranya masing-masing'. 
Nasionalisme bertentangan dengan ajaran dan aqidah Islam. Islam mengajarkan untuk berlaku adil kepada setiap orang tanpa memandang suku, bangsa dan negaranya. Islam mengajarkan bahwa cinta dan benci hanya karena Allah semata.  

'Ikatan keimanan yang paling kuat adalah yang terwujud di dalam memberikan loyalitas dan menyatakan permusuhan, serta mencintai dan membenci karena Allah semata’.( HR. Ahmad)

Sebenarnya, Ikatan persaudaraan (cinta dan benci) setiap muslim di muka bumi adalah semata karena 'Iman' dan kagak boleh dibatasi dengan teritorial tertentu, juga bukan karena suku, bahasa, bangsa dan negara.

"Sesungguhnya mukmin (orang-orang yg beriman) itu bersaudara .... " (Terjemah Surah al-Hujuraat:ayat 10)

Oleh sebab itulah, Nasionalisme harus disingkirkan dari benak kaum muslimin karena apabila Nasionalisme sudah merasuki pemikiran kaum muslimin, maka mereka akan berbuat dan berjuang bukan lagi karena membela kepentingan Islam dan bukan lagi demi tegaknya kalimatullah di muka bumi ini, melainkan semata karena suku, bangsa dan negaranya. Begitu juga dg keyakinan bahwa Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam, disebabkan nasionalisme dalam benak kaum muslimin, akan memudar dan tergantikan dengan 'hanya bagi suku, bangsa dan negaranya' masing-masing. Mereka tidak mau lagi menengok nilai-nilai dan ajaran Islam yang universal yaitu untuk menyelamatkan bumi dari syirik (penyembahan kepada selain Allah) dan memakmurkan serta memajukan peradaban dunia.

Rasulullah - shalallahu 'alaihi wasallam - sendiri telah mengingatkan umatnya supaya tidak terjebak dalam faham sesat tersebut. Dalam sebuah hadits shahih Beliau saw bersabda:

“Dan barangsiapa mati di bawah bendera kefanatikan, dia marah karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah!" (HR. Muslim)

Pandangan Ulama terhadap Nasionalisme :


Dalam tesisnya yang berjudul Al Wala’ wal Al Bara’, Syaikh Muhammad Said Al-Qahthani menulis :

“Bahwa Nasionalisme merupakan salah satu bentuk kesyirikan, karena dia akan menuntut seseorang untuk berjuang membelanya, dan membenci setiap kelompok yang menjadi musuhnya – tanpa melihat muslim atau bukan -, dengan demikian secara tidak langsung ia telah menjadikannya sebagai tandingan Allah”.

Sayyid Muhammad Qutb meletakkan faham Nasionalisme sejajar dengan faham-faham sesat lainnya seperti komunisme, sekulerisme, liberalisme,  demokratisme, yang sangat bertentangan dengan aqidah Islam. Faham-faham tersebut bisa membatalkan ke-islam-an seseorang karena mengajarkan pengikutnya untuk memisahkan Islam dari kehidupan nyata. 
(Lihat : Muhammad Qutb, Lailaha illallah Aqidatan wa syari’atan, hal. 140)

Mirip dengan pendapat Muhammad Qutb, ustadz Abul A’la al Maududi menolak digabungkannya antara Islam dengan faham Nasionalisme. Beliau tidak menyetujui seseorang yang mengatakan muslim nasionalis, karena kedua-duanya tidak bisa bertemu. (Abul A’la Al Maududi, Ummatul Islam Waqodhiyatul Qaumiyyah, Hal. 174)

“Demikianlah manusia terbagi menjadi dua partai besar, partai Allah dan partai setan, menjadi dua bendera, bendera kebenaran dan bendera kebatilan. Seseorang hanya bisa memilih salah satu dari keduanya, tidak ada bendera kekeluargaan atau kekerabatan, tidak ada bendera tanah air maupun kesukuan, yang ada hanyalah bendera aqidah.” (Sayyid Qutb, Fi Dhilal Al- Qur’an, Darus Syuruq, 1994, Juz. 6, Hal. 3515-3516)

Ini bukan berarti Islam melarang pemeluknya untuk mencintai suku, bangsa dan negaranya. Tidak sama sekali! Silahkan saja mencntai suku, bangsa dan negara masing-masing, tetapi kecintaan tersebut harus tetap berada dalam koridor Syariat dan Aqidah Islam. Dimana kecintaan terhadap segala sesuatu mesti ditempatkan dibawah kecintaannya terhadap Alloh, Rosul dan Jihad Fie Sabilillah!  

Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum  keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq". [QS. At-Taubah : 24]

Akhirnya kita patut merenungi salah satu sya’ir yang sering dikumandangkan anak-anak sekolah :

“Cina dan Arab adalah milik kita

Begitu juga India dan semuanya milik kita

Islam telah menjadi dien kita

Seluruh alam adalah Negara kita”.

Yawdah, gitu aja yaaa.....

-- Diambil dari berbagai sumber -
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Admin 001
07.10

Artikel Menarik Lainnya:

Propaganda Zionis dan Hakikat JIN
Propaganda Zionis dan Hakikat JIN

2 komentar untuk "Racun Nasionalisme"

  1. Unknown3 Oktober 2015 pukul 12.03

    Nte gmana sih.......paham dua sisi mata uang kaga ??? Agama y urusanya keyakinan insan dengan sang pencipta ...nasionalisme sebagai spirit kehidupan dimana individu adalah warga dari satu negara . Jangan campur aduk dong ..mtrnwn

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. Unknown22 Juli 2017 pukul 07.13

    Nasionalisme memang racun yang mematikan ukhuwwah Islamiyah, memporak-porandakan kekuatan dan izzah Ummat Muslim di dunia ini, namun sayang dan ironisnya hari ini malah kebanyakan kaum Muslimin menganggap nasionalisme sebagai suatu pandangan hidup yang ideal, Astaghfirulloh, wajar saja fenomena itu terjadi karena sejak kecil kita dijejali doktrin nasionalisme tersebut yang biasanya bersama2 dengan paham beracun lain, seperti demokratisme, sekularisme, dan materialisme.

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tukeran LINK

DPC FPI Jagakarsa | Munarman Doak | Furniture Kantor Bekas | Silat Bayangan | KOSONG | KOSONG |

Mau Pasang Backlink Gratis Di Sini ? Kirim saja Url Blog / Situs kamu ke email : setarainstitute001@gmail.com


Catatan :
Siapapun boleh Tukeran Link di sini Tetapi Admin Tidak Bertanggung Jawab dg Isi dari backlink di atas !

Postingan Populer

  • Pengertian Islam Nusantara
    Pemikiran Islam Nusantara ini memang sengaja disosialisasikan dalam upaya meningkatkan kesesatan kaum muslimin di Nusantara. Tetapi ir...
  • Jamaah Islam Nusantara
    Ada yang bertanya sama admin, "Min, koq namanya pake JEMAAT sich ? Seperti Kristen gitu min ..  Kenapa gak gunakan JAMAAH ? a...
  • Kesesatan Konsep Islam Nusantara
    Bagian Pertama dari 2 Tulisan Dewasa ini muncul (atau sengaja dimunculkan?) wacana Islam Indonesia atau Islam Nusantara . Ga tau gimana...
  • Islam Nusantara : Neo Liberalisasi Agama
    Liberalisasi Agama secara ringkas dapat dikatakan sebagai upaya-upaya menundukkan ajaran Islam dengan akal. Sambil nyontek metodologi pa...
  • Proklamator Islam Nusantara
    Dikalangan Orang Bingung di Indonesia, Islam banyak macamnya. yang paling terkenal ada 2 yaitu Islam Muhmmadiyah dan Islam NU. Dan pada...
  • Propaganda Zionis dan Hakikat JIN
    Bismillaah wal Hamdulillaah … Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah … NOS  - Novus Ordo Seclorum - atau NOA  - New Order of The A...
  • Boleh Menjadi Atheis
    Berikut ini tulisan dari Ustadz Dr. Hamid Fahmy Zarkasy. Judulnya Allah Bolehkan Atheis ? Ustadz Hamid Fahmy Zarkasy menjelaskan kesala...
  • Racun Nasionalisme
    Iblis dan pasukannya (yaitu, para setan dari golongan jin dan manusia) menyuntikkan Racun Nasionalisme ke otak manusia. Yaitu, sebuah ...
  • Sherina Munaf : Ababil Korban SEPILIS
    Sherina Munaf , Satu lagi ABABIL - ABG Labil - Korban Cuci Otak kaum penderita sepilis.  Kasihan sekali ... Menjadi korban Ghoz...
  • Kesesatan Konsep Islam Nusantara Bagian Kedua
    Bagian Kedua Dari 2 Tulisan Akibat gagal memahami Islam secara kaaffah, akhirnya kedua kelompok tersebut mempertentangkan antara Islam ...

  • Tidak Boleh Ganteng Di Saudi Arabia
  • Bulan Puasa Siswa Non Muslim Makan Di Toilet
  • Kebohongan Jihad Seks
  • Toko Seks Halal Di Mekkah
  • Fatwa Gokil Suami Boleh Memakan Istrinya Sendiri

Labels

  • Islam Nusantara
  • Korban Sepilis
  • Nasionalisme
  • Neo Liberalisasi
  • Pemurtadan
  • Penyesatan
  • Tersesat
Copyright 2013 Jemaat Islam Nusantara - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates